Rabu, 10 Februari 2010

Apakah Al-qur’an telah tersusun dengan Rapi di Zaman Nabi MUHAMMAD S.A.W?

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم
B İ S M İ L L A H İ R R A H M A N İ R R A H İ M

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh

Apakah Al-qur’an telah tersusun dengan Rapi di zaman Nabi saw?

Surat al-Hamd dizaman Nabi saw telah terkenal dengan “Fatihah al-Kitab” yang artinya adalah pembuka kita. Dan dari riwayat-riwayat yang ada menyatakan bahwa Fatihah al-Kitab telah terkenal di zaman Nabi saw.Dan dari sini kita bisa mengetahui dan membuka masalah yang penting dalam islam.Sebagian umat islam berpendapat bahwa Al-Qur’an belum tersusun rapi di zaman Nabi saw, dan Nabi saw meninggal dalam keadaan Al-Qur’an masih belum terkumpul rapi, hanya saja sebagian sahabat menghafal al-Qur’an secara keseluruhan, kemudian di zaman usman Al-Quran disusun dengan rapi seperti Al-Quran yang ada sekarang ini. Akan tetapi sebagian umat islam yang lain berpendapat bahwa Al-Quran telah tersusun dengan rapi di zaman Nabi saw, dan Nabi saw meninggalkan Al-Qur’an dalam keadaan tersusun rapi dari ayat-ayatnya sampai susunan surat-suratnya.Kita akan sedikit teliti sejarah yang ada dan insyaallah kita akan menemukan pendapat siapakah yang benar.1) Surat al-hamd telah terkenal di zaman Nabi saw dengan surat al-Fatehah atau Fatihah al-Kitab, dan kita semua tahu bahwa surat ini bukanlah wahyu yang pertama dan juga bukanlah surat pertama yang turun dari sisi Allah swt kepada Nabi saw. Hal ini menunjukkan bahwa disaat Nabi saw masih hidup, beliau saw menjadikan surat ini sebagai surat pertama dalam Al-Qur’an, dan bukan surat yang lain. Dan hal ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an telah tersusun secara rapi di Zaman Nabi saw, yang mana pembuka Al-Qur’an adalah surat Al-Fatehah/Fatihah al-Kitab.2) Banyak riwayat yang menyatakan bahwa Nabi saw memerintah sayidina Ali as untuk mengumpulkan surat-surat Al-Quran yang tertulis di kain atau di kulit atau di tempat-tempat yang lain. Dan sayidinia Ali as berdasarkan perintah Nabi saw mengumpulkan potongan-potongan dari surat-surat al-Qur’an didalam kain yang berwarna kuning. (Kitab Tarikh al-Qur’an Abu Abdillah Zanjoni). Dalil yang lain tentang hal ini juga terdapat di kitab “Manaqib” milik salah seroang ulama’ besar ahlu sunnah(sunni) al-Khawarizumi, yang mana beliau menukil sebuah hadis dari Ali ibn Riyah yang berkata bahwa: “Ali ibn Abi Thalib dan Abi Ibn ka’ab telah mengumpulkan surat-surat al-Qur’an dizaman Nabi saw. Hal seperti ini juga telah ditulis oleh Hakim, beliau adalah Alim dari Ulama’ besar ahlu sunnah, beliau meriwayatkan hadis didalam kitabnya Mustadrak al-Hakim dari Zain ibn Tsabit. Zaid berkata: “kita telah mengumpulkan surat-surat al-Qur’an dalam hidmat kepada Nabi saw, Dan setiap dari kami menyusunnya(al-Qur’an) dengan petunjuk-petunjuk dari Nabi saw, akan tetapi yang kami susun berbeda-beda, kemudian Nabi saw memerintah Ali untuk mengumpulkannya dalam satu tempat,….” 3) Bagaimana kita bisa mempercayai bahwa Nabi saw meninggal dan al-Qur’an(hidayah bagi umat) belum tersusun dengan rapi? Nabi saw terkenal dalam hidupnya sebagai orang yang selalu melakukan pekerjaan apapun dengan sangat rapi, walaupun dalam pekerjaan yang sangat kecil dan sepele di mata kita, dan beliau saw juga selalu memerintahkan kepada para sahabatnya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan mereka dengan rapi. Sekarang kita melihat bahwa Al-Quran adalah asas islam dan merupakan hidayah bagi umat serta merupakan dasar- dasar syariat dan pusat segala ilmu dan tarbiat(pendidikan dan pencerahan akhlak), bagaimana mungkin Nabi saw yang terkenal dengan orang yang sangat peduli terhadap umatnya juga terkenal sebagai orang yang selalu melakukan segala pekerjaan dengan sangat rapi dan teliti, meninggalkan Al-Qur’an dengan keadaan tidak tersusun? Tujuan Al-Qur’an yang paling besar adalah Hidayah bagi Umat, jika Al-Quran belum tersusun di zaman Nabi saw maka sia-sialah usaha Nabi saw selama hidupnya, karena Beliau saw selama hidup berusaha memeberi hidayah kepada umatnya yang hidup bersamanya dan umatnya yang akan datang.4) Kita semua juga mengetahui hadis Tsaqolain yang mana Nabi saw bersabda: “Aku akan tinggalkan kepada kalian(umat) dua pusaka yang berharga yaitu Kitabullah(al-Qur’an) dan Alulbaytku…” (hadis ini dapat kita temukan di kitab-kitab penting ahlu sunnah dan kitab-kitab syiah) Hal ini menunjukkan bahwa al-Qur’an telah tersusun secara rapi, karena kalau al-Qur’an belum tersusun secara rapi, sia-sialah ucapan Nabi saw tersbut, sedangkan kita mengethaui bahwa Nabi saw bukanlah orang yang bertindak tanpa tujuan

MENJELANG AJAL "RASULULLAH S.A.W"

B İ S M İ L L A H İ R R A H M A N İ R R A H İ M

Assalamualaikum wr. wb

Menjelang Ajal "Rasulullah SAW"

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam."Bolehkah saya masuk?" tanyanya.

Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam",kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"

"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.

Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.

Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan
ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit

dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?", tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.

"Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang Mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya

menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?"

Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera
mendekatkan telinganya.

"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum"

"peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.

Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii,ummatii,ummatiii?" -
"Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Sejarah band "PETERPAN"

Group Band Peterpan terbentuk berawal dari pertemuan Uki dan Ariel yang pernah satu kelas di SMPN 14 Bandung. Tadinya mereka nggak saling kenal. Bahkan keduanya nyaris adu jotos. Maklum Ariel sebagai anak baru udah bikin Uki kesel. Soalnya Ariel kalau ke sekolah suka bawa gitar segala. Udah gitu ikut-ikutan bisa menggambar pula sama seperti Uki.

Dari sinilah, mereka mulai meengasah kemampuannya dalam bermusik. Bersama gank-nya Uki, Ariel akhirnya jadi teman baik plus patner nge-jamnya. Puncaknya, mereka tergabung dalm band yang menamakan dirinya Papermint. Sayang, band yang diharapkan bisa bicara banyak ini malah kandas di tengah jalan. Keduanya pun sepakat untuk jalan sendiri-sendiri.

Cerita berlanjut ketika band kesayangan Andika, Beat Jr (biasa membawakan lagu-lagu The Beatles) dan Stupid Cupid (biasa membawakan musik-musik beraliran Britpop), terpaksa bubar. Andika yang waktu itu cinta mati sama band membentuk sebuah band lagi. Uki yang jago main gitar sejak kenal Ariel dirangkulnya. Karena kekurangan personil Uki najak sohibnya di SMP, ariel. Sementara gara-gara dikenalin temen tetangganya Andika, doi pun ngajak gabung Indra dan Ari. Tahun 1997, band ini pun resmi terbentuk dengan nama Topi. Anggotanya terdiri dari Ariel (vocal/gitar), Andika (vocal/keyboard), Uki (gitar), Indra (bas), dan arie (drum).

Tadinya, formasi bakalan solid. Maklum awalnya semua personil rajin untuk latihan. Sayang, gara-gara ada personil yang nggak serius, band ini terpaksa bubar. Semua personil membuat band sendiri-sendiri. Memang dasar jodoh, Andika pun memanggil semua personil kembali.

Lagi-lagi sial. Saat hati sudah sreg, Arie cabut karena alasan pribadi. Reza dan Loekman yang pernah main bareng dengan indra dan kakaknya, digandengnya.

Karena udah ganti personil baru, maka namanya diganti menjadi Peterpan. Arti nama Peterpan simpel banget, band ini ingin terbang seperti cerita dongeng Peterpan.

Saat band udah solid, latihan pun sudah sering. Tinggal niat awal yang belum kesampaian, yakni tampil di kafe-kafe Bandung. Memang sih, band ini sempat manggung di kafe, tapi tidak terlalu sering.

Mereka maunya job terus mengalir, minimal menjadi home band salah satu kafe. Soalnya udah kepalang tanggung, mereka sudah banyak mengorbankan sekolahnya.

Pada saat itu job manggung mereka cari sendiri. Makanya, mereka berpikir butuh manajer khusus yang bisa mencarikan job. Andika ingat kalau band adiknya punya manajer. Mereka merangkul cowok yang punya nama Budi Soeratman ini. Tawar menawar pun terjadi antara para personil Peterpan dan Budi. Cowok yang akrab dipanggil Abang ini nggak ngerti musik yang dianut anak-anak Peterpan. Mungkin Abang nggak yakin.

BismiLLah ???

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم